Berbagai jenis bakteri mampu mengikat nitrogen dari
udara (fiksasi), baik secara simbiosis (root-nodulating bacteria) maupun
nonsimbiosis (free-living nitrogen-fixing bacteria). Penambat nitrogen nonsimbiosis yaitu mikroorganisme
yang sanggup mengubah molekul nitrogen menjadi amonium tanpa bergantung pada
organisme lain. Berbagai jenis bakteri penambat nitrogen
yang hidup bebas (nonsimbiotik) pada tanah sawah sebagai berikut.
Bakteri
|
||
1.
|
Bakteri
fotosintetik
|
|
Rhodospirillaceae
|
Rhodospirillum, Rhodopseudomonas,
Rhodomicrobium
|
|
Chromatiaceae
|
Chromatium, Ectothiorhodospira,
Triospirillum
|
|
Chlorobiaceae
|
Chlorobium, Chloropseudomonas
|
|
2.
|
Bakteri
aerobik gram-negatif
|
|
Azotobacteriaceae
|
Azotobacter, Azotomonas,
Beijerinckia, Derxia
|
|
Pseudomonadeceae
|
Pseudomonas (P.azotogensis)
|
|
3.
|
Bakteri
anaerobik fakultatif gram-negatif
|
|
Enterobacteriaceae
|
Klebsiella (K.pneumoniae),
Enterobacter (E.cloecae), Escherichia (E.intermedia), Flavobacterium sp.
|
|
4.
|
Bakteri
anaerobik gram-negatif
|
Desulfovibrio (D.vulgaris,
D.desulfuricans
|
5.
|
Bakteri
pembentuk metan
|
|
Methanobacteriaceae
|
Methanobacterium, Methanobacillus
|
|
6.
|
Bakteri
pembentuk spora
|
|
Bacillaceae
|
Bacillus (B.polymycxa,
B.macerans, B.circulans), Clostridium (C.pasteurianum, C.butyricum),
Desulfotomaculum sp.
|
|
7.
|
Bakteri
analog Actonomycetes
|
|
Mycobacteriaceae
|
Mycobacterium (M.flavum)
|
Pada umumnya free-living
nitrogen fixing-bacteria (nonsimbiotik) hidup di tanah pada daerah di luar
rhizosfer. Free-living nitrogen fixing-bacteria ada yang tergolong aerob,
mikroaerofilik dan anaerob. Populasi bakteri ini sangat rendah dibandingkan
populasi bakteri penambat nitrogen yang lain (simbiotik). Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi keberadaan free-living nitrogen fixing-bacteria dalam tanah,
seperti: sumber energi, kombinasi nitrogen (amonium dan nitrat), pengaruh
oksigen terhadap enzim nitrogenase, dan pengaruh lingkungan lainnya.
Enzim nitrogenase menjadi
tidak aktif jika tekanan oksigen tinggi. Oleh karena itu, beberapa bakteri non
simbiotik melakukan proteksi enzim nitrogenase terhadap oksigen dengan berbagai
cara, tergantung jenis mikrobanya. Pada bakteri nonsimbiotik anaerob, oksigen
tidak menjadi masalah karena lingkungan hidup bakteri tersebut pada daerah yang
rendah kadar oksigennya. Pada bakteri nonsimbiotik aerob oksigen menjadi
masalah karena untuk hidup bakteri tersebut membutuhkan oksigen yang banyak,
akan tetapi enzim nitrogenase menjadi tidak aktif jika ada oksigen.
Perlindungan enzim terhadap oksigen dengan cara mengkonsumsi O2 secara
berlebihan untuk respirasi dan Azotobacter yang mempunyai kapsul lendir
yang tebal membantu melindungi enzim nitrogenase dari O2. Hasil tambatan
nitrogen oleh bakteri nonsimbiosis aerob lebih tinggi dibandingkan hasil
tambatan oleh bakteri nonsimbiosis anaerob.
Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan
untuk tanaman leguminose saja, tetapi mikroba penambat N non-simbiotik dapat
digunakan untuk semua jenis tanaman. Free-living nitrogen fixing-bacteria (non
simbiotik) akan menambat nitrogen dari udara seperti halnya bakteri penambat
nitrogen yang lain. Bakteri ini akan memfiksasi N2 menjadi NH3.
Rata-rata bakteri ini dapat memfiksasi 1-2 kg N/ha/y nitrogen (heterotrof) atau
10-80 kg N/ha/y nitrogen (autrotof). Bagi bakteri ini yang tergolong heterotrof
sumber energi didapat dari residu tumbuhan sedangkan bagi golongan autrotrof
mampu melakukan fotosintesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar